Bangkitan Perjalanan Pdf
Terhadap bangkitan perjalanan, yakni jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh keluarga-keluarga yang tinggal di Perumahan Baturaja Permai. Karakteristik bangkitan perjalanan dan kebutuhan parkir kendaraan pada satu tataguna lahan campuran stiidi kasus: pi sat perbelanjaan ilir barat permai di palembano. Edy Hermanto: Bangkitan Pergerakan Perjalanan Ke Tempat Kerja Studi Kasus Perumahan Johor Indah Permai I Medan, 2009 Judul Tesis: BANGKITAN PERGERAKAN. Dec 06, 2011 Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan. Dasar mengenai bangkitan pergerakan: Perjalanan.
Setelah sebelumnya membahas langkah-langkah melakukan pemodelan jaringan jalan maka pada kesempatan ini saya mencoba memberikan gambaran lebih riil berdasarkan pengalaman melakukan studi jaringan jalan di Kota Palembang. Kota Palembang adalah ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang terkenal dengan Jembatan Ampera-nya. Pada saat melakukan pemodelan jaringan jalan Kota Palembang, sasaran yang hendak dicapai adalah pengaruh rencana Jembatan Musi 3 terhadap kinerja lalu-lintas di Kota Palembang. Langkah 1-Sistem Zona Penentuan sistem zona didasarkan pada karakteristik pola perjalanan lalu-lintas pada Jambatan Ampera dengan pertimbangan bahwa sebagian lalu-lintas akan berpindah ke rencana Jembatan Musi 3. Jembatan Musi 3 sendiri direncanakan dibangun di dekat Jembatan Ampera (ke arah muara Sungai Musi). Dengan mempertimbangkan karakteristik lalu-lintas dan juga posisi/lokasi rencana jembatan terhadap jaringan jalan eksisting maka zona dikembangkan berdasarkan wilayah administrasi Kota Palembang. Data-data penunjang seperti kondisi sosial, ekonomi dan seterusnya dapat diperoleh dari Buku Statistik Palembang Dalam Angka.
Jumlah zona ditentukan sebanyak 14 zona internal. Adapun untuk mendapatkan pengaruh lalu-lintas menerus ( through traffic) terhadap jaringan jalan maka zona eksternal ditambahkan sebanyak 4-zona. Berikut ini adalah daftar zona-zona tersebut: Zona Internal 1. Ilir Barat I 3. Ilir Timur I 4. Ilir Timur II 5. Ilir Barat II 6.
Bukit Kecil 8. Kertapati 12. Seberang Ulu I 13. Seberang Ulu II 14. Sukarame Zona Eksternal 15. Kayuagung dsk 16.
Sekayu dsk 11. Indralaya dsk 18. Tanjung Api-api dsk Langkah 2-Memperkirakan Bangkitan (Oi) dan Tarikan (Dd) Perjalanan Bangkitan dan tarikan perjalanan pada zona-zona di atas diperkirakan berdasarkan survey lalu-lintas yang ditempatkan pada titik-titik masuk dan keluar dari masing-masing zona. Pada kasus di Kota Palembang ini, hasil survey dibandingkan dengan data bangkitan dan tarikan dari studi-studi sebelumnya untuk memastikan bahwa angka yang diperoleh cukup masuk akal. Hasil dari analisis ini menghasilkan perkiraan bangkitan dan tarikan di tahun dasar.
Tabel 1-Estimasi Bangkitan (Oi) dan Tarikan (Dd) Perjalanan (smp/jam) Langkah 3-Memperkirakan Matriks Asal Tujuan Perjalanan (MAT) Informasi bangkitan dan tarikan perjalanan di atas belumlah menggambarkan pola pergerakan kendaraan pada sistem zona. Pola pergerakan umumnya dinyatakan sebagai matriks asal tujuan perjalanan atau disingkat MAT. Seperti sudah saya sampaikan pada postingan sebelumnya, MAT dapat didapatkan dari survey asal tujuan perjalanan yang dapat dilakukan dengan berbagai metoda.
Pada kasus studi ini MAT diprediksi dengan metoda survey pencocokan pelat nomor kendaraan. Survey ini dilakukan pada jalan-jalan utama pada titik-titik tertentu di dalam wilayah suatu zona sedemikian sehingga pergerakan yang tertangkap di suatu zona akan tertangkap di zona lainnya. Cyberlink Powerdirector 9 Download Trial there. Pengamatan terhadap seluruh kendaraan yang tercatat menghasilkan matriks asal tujuan perjalanan antar zona. Apakah ini sudah selesai? Belum, data tersebut barulah memberikan informasi besaran matriks berdasarkan sampling lalu-lintas yang dilakukan untuk durasi waktu yang singkat.